Eeeett!, jangan merengut dulu baca judul taqi edisi ini,
kamu pasti bertanya-tanya kenapa sih tema kali ini bawa-bawa apatis ama
ideologis segala, apa kaga ada tema yang lebih frendly ama kuping kita-kita
remaja. hoho, don't wory bro n'sis, walau tema kita kali ini kaga familiar di
kamus sebagian remaja n' terkesan berat, tapi TAQI akan sajiin dengan bahasa
yang renyah ko, so lanjut aja bacanya, Smangat!!, Alasan kita angkat tema ini,
karna masih banyak remaja kita yang cuek bebek ma aktifitas dakwah. So, lahap
terus deh TAQI-nya sampe abis, moga jadi cemilan bergizi OK.! Hamasah!!
Apatis.!
Kayanya virus ini yang lagi ngendap di sebagian besar sobat remaja kita, liat
aja berapa banyak remaja kita yang lebih doyan nongkrongin mall-mall, cafe, or
tempat-tempat tongkrongan lainnya, dari pada mereka yang doyan duduk di majlis
ilmu, or seminar-seminar, sambil nyari problem solving dari tiap masalah yang
lagi hot di tengah masyarakat. Biasanya sikap apatis itu muncul dari pola hidup
serba berkecukupan.gimana engga, biasanya remaja-remaja yang udah di fasilitasi
sama ortunya lebih cenderung EGP, alias cuek bin masa bodo sama lingkungan
sekitar contohnya remaja-remaja yang 'TAJIR' biasanya ga peduli sama teman yang
lagi kesulitan mereka lebih senang menghabiskan uang mereka untuk shopping atau
hangout ke mall dari pada bantuin temennya.
Sikap
apatis juga biasa muncul akibat pengaruh dari lingkungan, pas sobat muda di
rumah pasti orang tua mengajarkan supaya kita care sama lingkungan sekitar tapi
pas sobat muda terjun ke dunia luar nah menemukan lah kondisi yang serba bodo
amat, makanya lambat laun sobat muda semua terkontaminasi dech.
Tapi gak
semua gitu kaleee,..
weeeiiitt
ada yang tersungging nih hehe, sabar bro n sist ya memang ada juga sih
remaja-remaja yang peduli, tapi itu bisa di itung pake jari, hoho mang jari
kita ada berapa ya? kenapa dibilang bisa dihitung pake jari, ya karna memang
hanya sebagian kecil remaja yang punya kepedulian yang tinggi terhadap keadaan
sekitarnya faktanya kita kaga terpanggil buat bantuin sodara kita yang lagi
menderita, makan aja senen kemis, ia kalo puasa, lah ini lantaran kemiskinan,
sedangkan banyak diantara kita yang kerjanya buang-buang duit, pulsa 50 ribu
aja kadang abis seharian dipake nelponin yang kaga penting, bandingkan dengan
si bapa tukang pungut sampah, mengais barang-barang bekas dari tong sampah satu
ke yang lainnya, berharap ada yang ngebuang emas sekilo, walah! Sekedar buat
makan aja sampe sebegitunya, nah banyak diantara remaja kita yang tidak
sedikitpun berempati sama kondisi yang ada, atau kita yang ngeliat sohib-sohib
kita yang lagi ngelakuin aktifitas maksiat kaga ada tuh niatan buat ngelarang
atau sekedar ngingetin malah yang ada, sering kali kita cari aman, "ah
yang penting gw kaga kaya gitu" gubraaakk!
Sobat
muda muslim sikap apatis juga lahir dari pola fikir yang sekuler yaitu
pemisahan agama dari kehidupan. Dimana agama hanya ditempatkan di sudut-sudut
masjid saja, saat kita melaksanakan ibadah ritual, selebihnya agama dinilai
tidak berhak mengatur kehidupan. Dari sini lahir istilah "kalo mau ceramah
di masjid aja sana" celetuk remaja-remaja saat di ingatkan temennya waktu
mereka eror, atau "itukan tugasnya pa ustad" nah istilah-istilah
seperti inilah yang dijadikan pembenaran buat remaja-remaja kita untuk bersikap
apatis atau sebodoan. Padahal rosulullah dah tegas-tegas peringatin kita.
"barang siapa yang (bangun) pagi-pagi sementara ia tidak memikirkan
(mempedulikan) urusan kaum muslimin, maka tidak termasuk kedalam golongan
mereka (umat islam)." {HR.Hakim). Nah jadi jauh-jauh deh dari sikap
apatis.
Remaja
Ideologis.
Ideologi
menurut Karl marx merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteran
bersama dalam masyarakat, kalo menurut Napoleon ideologi itu keseluruhan
pemikiran politik dari rivalnya, nah kalo kata syekh Taqiyuddin an Nabhani,
ideologi atau mabda itu Aqidah Aqliyah yang melahirkan peraturan, yang dimaksud
aqidah adalah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan
hidup serta tentang apa yang ada sebelum dan setelah kehidupan, di samping
hubungannya dengan zat yang ada sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia
atau dengan kata lain mabda itu suatu ide dasar yang menyeluruh mengenai alam
semesta, manusia dan hidup, mencakup 2 bagian yaitu fikrah dan Thariqah.
Jadi
ideologi dapat diartikan pemikiran menyeluruh tentang manusia alam semesta dan
kehidupan yang darinya kemudian terpancar peraturan. Maksudnya pemikiran
menyeluruh ini adalah pemikiran yang lengkap dan sempurna dalam menyikapi dan
menyelesaikan masalah apapun jenisnya, bahasa sederhananya ideologi itu cara
hidup, itu sebabnya pemikiran, perasaan dan perbuatan kita akan mencerminkan
ideologi apa yang kita ambil, kalo pemikiran. Perasaan dan perbuatan kita
disesuaikan dengan islam maka kita udah berideologi islam. Dan ideologi pasti
mempunyai peraturan untuk menyelesaikan permasalahan yang umumnya hadir di
dalam kehidupan sobat muda sekalian.
Karakter
Remaja Ideologis.
Banyak
remaja yang lebih senang membebek alias ikut-ikutan, mulai dari makanan sampai life
style. Hal ini beda Dengan remaja ideologis yang memiliki karakter yang khas.
Remaja ideologis itu mampu menjadi generasi yang berkualitas, pembela islam.
Dia akan mampu menjadi remaja yang unggul di bandingkan remaja yang lain, juga
akan menjadi pembela islam dari serangan pemikiran atau gozul fikr seperti
paham hedonis, atau serba boleh. Remaja ideologis itu remaja yang paham islam
secara kaffah, baik akidah maupun syariah, engga setengah-setengah, atau maen
comot yang enak-enaknya aja tapi seluruhnya dari mulai akidah sampai masalah
syariah, remaja idelogis juga senantiasa terus belajar, mengembangkan diri dan
memperluas wawasan agar mampu eksis dalam persaingan global, bukan remaja yang
doyannya nongkrong di tempat kaga jelas, buat remaja ideologis kaga ada waktu
deh buat hal-hal begituan. Waktunya selalu padat dengan kegiatan positif. Atau
kegiatan yang bisa menambah wawasan.
Karakter
lain remaja ideologis itu cerdas n' punya intelektualitas yang tinggi tentunya
dengan pemahaman agama yang mendalam, maklum aja sekarangkan kalo sekedar
cerdas banyak juga orang cerdas yang eror, ga lain karna kecerdasannya di pake
buat nyesatin orang. Walah salah kaprah kalo gitu mah, Remaja ideologis itu
punya karakter kepemimpinan dan kepribadian yang berkualitas. Dia bisa memimpin
temen-temennya buat lakuin hal-hal positif n' bernilai pahala disisi Allah
tentunya. Kepemimpinannya yang kuat sering kali jadi motivasi buat orang-orang
di sekitarnya. Selain bisa menularkan semangat yang dia punya ama
sohib-sohibnya, kepribadiannya yang luar biasa dengan akhlak yang baik jadi
daya tarik tersendiri buat orang-orang terdekatnya, ga jarang lawan or rifalnya
juga jadi segan.
Remaja
ideologis mampu merumuskan dan mendesain jalan untuk dirinya menuju kesuksesan
dunia dan akhirat. Do'i juga akan selalu menyesuaikan pemikiran, perasaan Dan
perbuatannya dengan islam, sehingga seluruh aktifitasnya akan terikat dengan
hukum syara, dan karakter khas remaja ideologis itu tak bisa di lepaskan dari
aktifitas dakwah. Karena ideologi yang ada pada dirinya tak bisa mengendap
begitu saja, ia akan mendorong pengembannya menyebarkan ideologi yang ada pada
dirinya kepada semua orang. walhasil dia akan menjadikan dakwah sebagai jalan
hidupnya. So, pertanyaannya termasuk yang manakah kita remaja apatis, atau
remaja ideologis?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar