Rabu, 13 Juni 2012

Freedom, Bukan Jalan Hidup!

Sobat, Tentu masih ingat dengan tragedi pembakaran Al-Quran yang di lakukan oleh pengikut seorang pendeta dari Florida bernama Terry Jones, untuk memperingati tragedi 11 September, Konyolnya mereka, menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Al-Quran dan satu teks Islam lainnya di depan beberapa  orang, yang sebagian besar dari media.


Padahal Al-Quran adalah kitab suci buat kita umat muslim, Al-Quran  bukan Cuma berharga bagi umat muslim sedunia tapi juga sangat sakral, ya namanya juga kitab suci, tentu hal ini mendapat reaksi yang keras dari umat muslim sedunia, jadi wajar kalo banyak orang yang mengutuk peristiwa pembakaran kitab suci Al-Quran ini, karena di nilai sebagai pelecehan dan penodaan terhadap simbol-simbol agama tertentu yaitu islam.

Sobat, hal sejenis masih sangat sering terjadi di Negeri yang mayoritas penduduknya non muslim, seolah ini menjadi pemandangan yang lumrah, kita mungkin pernah mendengar juga ketika Al-Quran si masukan kedalam kloset, dan tindakan-tindakan yang  mencerminkan kebencian lainnya.

Nah sobat kenapa hal ini bisa terjadi?, jawabannya tidak lain karena mereka mengadopsi system hidup yang namanya demokrasi, di mana dalam demokrasi dikenal ada empat Pilar  kebebasan: Pertama, yaitu kebebasan beragama atau freedom of religion, Menurut ide ini, setiap manusia bebas untuk memilih agama apa saja yang dikehendaki. Termasuk tidak beragama sekalipun, bahkan  ga  boleh ada tekanan, apalagi kena sangsi atau hukuman.

Padahal dalam sudut pandang Islam, ide ini jelas batil. Parahnya lagi nih sobat, diantara umat islam juga ada yang meng-amini ide tersebut, mereka bahkan mengutip ayat Al-Quran buat menguatkan argumentasinya itu, Allah SWT berfirman:

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (TQS al-Kahfi [18]: 29).

Wah apa memang Al-Quran membenarkan ide tersebut? Jawabnya tentu tidak,  benar dalam ayat ini manusia diberi kesempatan untuk memilih antara keimanan atau kekufuran. tapi, pilihan itu bukan pilihan yang bebas dari konsekuensi. Ditegaskan dalam ayat ini, kalo kekufuran yang mereka pilih, maka mereka harus diancam dengan siksa neraka yang amat pedih dan pastinya  kekal abadi. Sebalik-nya, kalo mereka memilih buat beriman dan beramal shalih, dalam ayat berikutnya (QS al-Kahfi [19]: 30-31), Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan pahala mereka. Mereka bakal ditempatkan di surga yang penuh dengan segala macam kenikmatan. jadi ayat ini bukan mengizinkan manusia bebas memilih agama dan idelogi selain Islam tentunya, tapi justru ancaman buat semua orang yang nggak memilih Islam. Jadi jangan salah kaprah nih sob sama ayat di atas.

Selain itu ada juga ide Kebebasan berpendapat atau fredom of speech, ide ini berpendapat semua orang bebas menyuarakan pendapatnya, termasuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad, sobat tentu geram waktu Koran Jyllands Posten terbitan Denmark memuat karikatur Nabi Muhammad, padahal hal ini ga di perbolehkan dalam islam tapi mereka sengaja mempropokasi dan melecehkan Nabi kita, wah parah bangetkan?, itulah yang mereka maksud dengan kebebasan perpendapat, jadi sobat, ide ini hanya di maksudkan buat kepentingan mereka, berbeda dengan seorang yang berpendapat kalo islam itu harus di terapkan diseluruh aspek kehidupan, dan dalam bingkai Negara, yang ada mereka di sebut kelompok ekstrimis, atau inspirator para teroris. Padahal inilah yang sejalan dengan perintah Allah.

Nggak  sampai di situ saja, para musuh islam menyusupkan ide kebebasan berprilaku alias personal freedom yang jadi biang kerok kerusakan di tengah-tengah remaja kita, ide ini berpendapat kita bebas berprilaku atau berekspresi semaunya. Bahkan sampai melanggar aturan Allah sekalipun, ide ini akhirnya memunculkan komonitas Gay, lesbian, dengan dasar suka sama suka yang ga ngeganggu orang lain menurutnya, mereka bebas lakuin apa aja sesuka mereka sekalipun itu kemaksiatan.

Banyak juga para remaja yang termakan ide ini, walhasil waktu di ingatkan interaksi lawan jenis yang kelewatan mereka dengan enteng bilang, “ini hak gue dong, gue ini yang lakuin.!” Parah nian kan?, padahal kita hidup di dunia inikan udah punya misi dan tugas yang sudah Allah kasih, dan sebagai seorang muslim kita terikat dengan hukum syara, Lagian Allah SWT, sudah, bikin aturan buat mengatur seluruh aktifitas kita, kalo Hp aja punya aturan penggunaannya, tentunya kita juga punya pedoman hidup yang kudu di jalankan dan jadi standar hidup buat kita.

Selain itu ada juga ide kebebasan Kepemilikan  (freedom of ownership), ide ini membuat hak kepemilikan individu ga terbatas, yang sangat berpotensi terjadinya monopoli terhadap kekayaan milik umum, maka dalam sistem demokrasi ada yang di sebut para pemilik modal, di mana orang-orang ini lah yang sebenarnya memegang kendali, ide ini juga sebetulnya yang jadi biang kerok pemiskinan masal, karna kekayaan hanya berputar  di segelintir orang, dan terjadi prifatisasi di sektor yang sangat strategis, gimana engga biasanya sektor yang di kuasai adalah sektor milik umum, yang dalam islam di haramkan untuk di miliki sama perorangan, kaya migas, barang tambang, air,hutan dan sektor lain yang pada dasarnya adalah milik rakyat yang harus di kelola sama Negara, terus hasilnya buat di pake mensejahterakan rakyat. Walhasil ide kebebasan kepemilikan ini adalah alat para kapitalis buat mengeruk kekayaan sebesar besarnya. Maka jangan heran di negeri yang super kaya ini jumlah angka kemiskinan makin tinggi, ironisnya di waktu yang sama jumlah kekayaan orang-orang terkaya di negeri ini mengalami kenaikan. Dasyat bukan sob?!

Feedom, Bukan jalan hidup

Raalitas ini seharusnya makin bikin kita waspada dan menjauhi ide-ide ini, karena  bukan berasal  dari islam, bahkan bertentangan dengan islam, ide kebebasan beragama membuka peluang buat seseorang berpindah-pindah agama, padahal ketika seseorang memutuskan beragama islam lantas dia keluar darinya, maka berlaku hukum murtad yang layak untuk di hukum mati, nah ide ini pastinya membuat agama ga sakral lagi seorang enteng aja buat mutusin pindah agama atau ga beragama sekalipun, jelas ga sesuai sama fitrah manusia.

Ide kebebasan berpendapat dan berprilaku sering kali tidak berlaku untuk kaum muslimin, liat saja di negeri yang katanya menjunjung tinggi demokrasi, pelarangan jilbab sangat gencar di lakukan, bahkan larangan mengumandangkan azan harus di alami oleh umat islam yang minoritas di negeri-negeri non muslim, padahal kalo mereka konsisten menerapkan ide ini hal ini ga akan terjadi.!

Sebagai remaja muslim tentu kita berkewajiban memahamkan hal ini di tengah Tengah masyarakat, terutama remaja. Karna kebanyakan yang terjebak dalam ide-ide ini adalah remaja, selain memang tujuan dibalik penyebaran ide kebebasan ini adalah  remaja. Kenapa?, karena remaja merupakan ujung tombak sebuah peradaban. Makanya orang-orang yang anti islam begitu gencar menyusupi remaja terutama remaja muslim dengan ide sesat, tujuannya agar ujung tombak agama ini terlenakan dengan ide sesat ini.

"pinter"nya lagi orang-orang ini bisa mengemas ide busuk ini secara menarik biar remaja kita engga sadar klo mereka sedang disesatkan, parahnya remaja muslim kebanyakan menjadikan kebebasan ini sebagai jalan hidup, walhasil kondisi remaja sekarang bebas bablas tanpa aturan. jalan hidup itu harusnya menuntun kita pada sesuatu yang baik bukan malah sebaliknya..jadi salah kapah kalo menjadikan feedom sebagai jalan hidup, karna islam lah jalan hidup yang sebenarnya yang akan menuntun kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat. So, tak ada alasan untuk menjadikan Kebebasan sebagai jalan hidup.! 
Wallahu a’lam.   
          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar