Sobat,
Tentu masih ingat dengan tragedi pembakaran Al-Quran yang di lakukan oleh
pengikut seorang pendeta dari Florida bernama Terry Jones, untuk memperingati
tragedi 11 September, Konyolnya mereka, menyebut tindakan itu sebagai panggilan
dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Al-Quran dan satu teks Islam lainnya di
depan beberapa orang, yang sebagian
besar dari media.
Padahal
Al-Quran adalah kitab suci buat kita umat muslim, Al-Quran bukan Cuma berharga bagi umat muslim sedunia
tapi juga sangat sakral, ya namanya juga kitab suci, tentu hal ini mendapat
reaksi yang keras dari umat muslim sedunia, jadi wajar kalo banyak orang yang
mengutuk peristiwa pembakaran kitab suci Al-Quran ini, karena di nilai sebagai
pelecehan dan penodaan terhadap simbol-simbol agama tertentu yaitu islam.
Sobat,
hal sejenis masih sangat sering terjadi di Negeri yang mayoritas penduduknya
non muslim, seolah ini menjadi pemandangan yang lumrah, kita mungkin pernah
mendengar juga ketika Al-Quran si masukan kedalam kloset, dan tindakan-tindakan
yang mencerminkan kebencian lainnya.
Nah
sobat kenapa hal ini bisa terjadi?, jawabannya tidak lain karena mereka
mengadopsi system hidup yang namanya demokrasi, di mana dalam demokrasi dikenal
ada empat Pilar kebebasan: Pertama, yaitu
kebebasan beragama atau freedom of religion, Menurut ide ini,
setiap manusia bebas untuk memilih agama apa saja yang dikehendaki. Termasuk
tidak beragama sekalipun, bahkan ga boleh ada tekanan, apalagi kena sangsi atau hukuman.
Padahal
dalam sudut pandang Islam, ide ini jelas batil. Parahnya lagi nih sobat,
diantara umat islam juga ada yang meng-amini ide tersebut, mereka bahkan
mengutip ayat Al-Quran buat menguatkan argumentasinya itu, Allah SWT berfirman:
Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya
dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan
barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah
sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka.
Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air
seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling
buruk dan tempat istirahat yang paling jelek (TQS al-Kahfi [18]: 29).
Wah
apa memang Al-Quran membenarkan ide tersebut? Jawabnya tentu tidak, benar dalam ayat ini manusia diberi
kesempatan untuk memilih antara keimanan atau kekufuran. tapi, pilihan itu
bukan pilihan yang bebas dari konsekuensi. Ditegaskan dalam ayat ini, kalo
kekufuran yang mereka pilih, maka mereka harus diancam dengan siksa neraka yang
amat pedih dan pastinya kekal abadi.
Sebalik-nya, kalo mereka memilih buat beriman dan beramal shalih, dalam ayat
berikutnya (QS al-Kahfi [19]: 30-31), Allah
SWT tidak akan menyia-nyiakan pahala mereka. Mereka bakal ditempatkan di surga
yang penuh dengan segala macam kenikmatan. jadi ayat ini bukan mengizinkan
manusia bebas memilih agama dan idelogi selain Islam tentunya, tapi justru
ancaman buat semua orang yang nggak memilih Islam. Jadi jangan salah kaprah nih
sob sama ayat di atas.
Selain
itu ada juga ide Kebebasan berpendapat
atau fredom of speech,
ide ini berpendapat semua orang bebas menyuarakan pendapatnya, termasuk penghinaan
terhadap Nabi Muhammad, sobat tentu geram waktu Koran Jyllands Posten
terbitan Denmark memuat karikatur Nabi Muhammad, padahal hal ini ga di
perbolehkan dalam islam tapi mereka sengaja mempropokasi dan melecehkan Nabi
kita, wah parah bangetkan?, itulah yang mereka maksud dengan kebebasan
perpendapat, jadi sobat, ide ini hanya di maksudkan buat kepentingan mereka,
berbeda dengan seorang yang berpendapat kalo islam itu harus di terapkan
diseluruh aspek kehidupan, dan dalam bingkai Negara, yang ada mereka di sebut
kelompok ekstrimis, atau inspirator para teroris. Padahal inilah yang sejalan
dengan perintah Allah.
Nggak sampai di
situ saja, para musuh islam menyusupkan ide kebebasan berprilaku alias personal
freedom yang jadi biang kerok kerusakan di tengah-tengah remaja kita, ide ini
berpendapat kita bebas berprilaku atau berekspresi semaunya. Bahkan sampai
melanggar aturan Allah sekalipun, ide
ini akhirnya memunculkan komonitas Gay, lesbian, dengan dasar suka sama suka
yang ga ngeganggu orang lain menurutnya, mereka bebas lakuin apa aja sesuka mereka
sekalipun itu kemaksiatan.
Banyak juga para remaja yang termakan ide ini,
walhasil waktu di ingatkan interaksi lawan jenis yang kelewatan mereka dengan
enteng bilang, “ini hak gue dong, gue ini yang lakuin.!” Parah nian kan?,
padahal kita hidup di dunia inikan udah punya misi dan tugas yang sudah Allah
kasih, dan sebagai seorang muslim kita terikat dengan hukum syara, Lagian Allah
SWT, sudah, bikin aturan buat mengatur seluruh aktifitas kita, kalo Hp aja
punya aturan penggunaannya, tentunya kita juga punya pedoman hidup yang kudu di
jalankan dan jadi standar hidup buat kita.
Selain itu ada juga ide kebebasan Kepemilikan (freedom
of ownership), ide ini membuat hak kepemilikan individu ga
terbatas, yang sangat berpotensi terjadinya monopoli terhadap kekayaan milik
umum, maka dalam sistem demokrasi ada yang di sebut para pemilik modal, di mana
orang-orang ini lah yang sebenarnya memegang kendali, ide ini juga sebetulnya
yang jadi biang kerok pemiskinan masal, karna kekayaan hanya berputar di segelintir orang, dan terjadi prifatisasi
di sektor yang sangat strategis, gimana engga biasanya sektor yang di kuasai
adalah sektor milik umum, yang dalam islam di haramkan untuk di miliki sama
perorangan, kaya migas, barang tambang, air,hutan dan sektor lain yang pada
dasarnya adalah milik rakyat yang harus di kelola sama Negara, terus hasilnya
buat di pake mensejahterakan rakyat. Walhasil ide kebebasan kepemilikan ini
adalah alat para kapitalis buat mengeruk kekayaan sebesar besarnya. Maka jangan
heran di negeri yang super kaya ini jumlah angka kemiskinan makin tinggi,
ironisnya di waktu yang sama jumlah kekayaan orang-orang terkaya di negeri ini
mengalami kenaikan. Dasyat bukan sob?!
Feedom, Bukan jalan
hidup
Raalitas
ini seharusnya makin bikin kita waspada dan menjauhi ide-ide ini, karena bukan berasal dari islam, bahkan bertentangan dengan islam,
ide kebebasan beragama membuka peluang buat seseorang berpindah-pindah agama,
padahal ketika seseorang memutuskan beragama islam lantas dia keluar darinya,
maka berlaku hukum murtad yang layak untuk di hukum mati, nah ide ini pastinya
membuat agama ga sakral lagi seorang enteng aja buat mutusin pindah agama atau
ga beragama sekalipun, jelas ga sesuai sama fitrah manusia.
Ide
kebebasan berpendapat dan berprilaku sering kali tidak berlaku untuk kaum
muslimin, liat saja di negeri yang katanya menjunjung tinggi demokrasi,
pelarangan jilbab sangat gencar di lakukan, bahkan larangan mengumandangkan
azan harus di alami oleh umat islam yang minoritas di negeri-negeri non muslim,
padahal kalo mereka konsisten menerapkan ide ini hal ini ga akan terjadi.!
Sebagai
remaja muslim tentu kita berkewajiban memahamkan hal ini di tengah Tengah masyarakat, terutama remaja. Karna
kebanyakan yang terjebak dalam ide-ide ini adalah remaja, selain memang tujuan
dibalik penyebaran ide kebebasan ini adalah
remaja. Kenapa?, karena remaja merupakan ujung tombak sebuah peradaban.
Makanya orang-orang yang anti islam begitu gencar menyusupi remaja terutama
remaja muslim dengan ide sesat, tujuannya agar ujung tombak agama ini
terlenakan dengan ide sesat ini.
"pinter"nya
lagi orang-orang ini bisa mengemas ide busuk ini secara menarik biar remaja
kita engga sadar klo mereka sedang disesatkan, parahnya remaja muslim
kebanyakan menjadikan kebebasan ini sebagai jalan hidup, walhasil kondisi
remaja sekarang bebas bablas tanpa aturan. jalan hidup itu harusnya menuntun
kita pada sesuatu yang baik bukan malah sebaliknya..jadi salah kapah kalo menjadikan
feedom sebagai jalan hidup, karna islam lah jalan hidup yang sebenarnya yang
akan menuntun kita pada kebahagiaan dunia dan akhirat. So, tak ada alasan untuk
menjadikan Kebebasan sebagai jalan hidup.!
Wallahu a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar