Sebagian remaja sering kali melakukan apapun
buat mendapat predikat anak gaul, buat meraka yang seperti itu ogah banget
kalo sampe di katain remaja yang kuper,
sayangnya pemahaman mereka terhadap apa yang di sebut gaul sering kali bias,
bahkan salah, kebanyakan remaja kita saat ini menganggap remaja gaul itu
identik sama remaja yang selalu mengikuti trend, menyukai semua hal yang berbau
korea, gaya hidup pop, sampe-sampe
ada sebagian remaja yang belum di anggap gaul kalo belum pernah nyobain yang namanya Drugs atau maen ke club malem. Wah parahkan?
Di sadari atau tidak inilah realita sebagian
besar remaja kita saat ini, budaya pop yang seolah sulit di pisahkan dari
kehidupan mereka dan melekat kuat di kalangan mereka, membuat mereka sangat
rentan dengan hal yang dapat menjerumuskan mereka pada kemaksiatan. Paling
tidak saat ini sekitar 1,5 persen populasi atau 3,2 juta penduduk Indonesia
adalah pengguna narkoba. Dari 3,2 juta pecandu narkoba tersebut, sekitar 56
persen atau 572 ribu orang merupakan pecandu berat yang menggunakan jarum
suntik.
Ini lah bukti kalo narkoba semakin akrab dengan kehidupan kita. Jaringan
peredaran barang haram ini telah merambah ke segala lini kehidupan masyarakat
dengan jumlah kerugian bahkan kerusakan yang ga sedikit. Menurut Badan
Narkotika Nasional (BNN), pengguna narkoba di Jakarta 1,5 juta orang dengan
nilai transaksi perhari Rp 7 miliar. Di Indonesia, transaksi narkoba perhari
mencapai Rp 19 miliar, dasyat bukan?!.
Yang lebih mengejutkan, pembuatan dan peredaran narkoba bahkan bisa berlangsung
aman di tempat khusus milik negara yang terisolisasi dari dunia luar, yang
sejatinya pengawasan terhadap semua orang di sana berlaku sangat ketat, yaitu
di rumah tahanan.
Dari laporan banyak media terungkap, petugas
rutan Madaeng Surabaya bekerjasama dengan Polwiltabes Surabaya menemukan
‘pabrik’ narkoba di rutan tersebut. Dalam sebuah operasi gabungan, mereka
mendapati 6,9 kilogram ganja, 168 butir ekstasi dan 1,4 kilogram sabu-sabu
senilai hampir Rp 1 miliar. Di rutan itu polisi juga menyita satu kantong
serbuk bahan baku ekstasi efedrin, dua alat isap, satu kertas aluminium dan
botol-botol bahan kimia.
Berawal dari
coba-coba
Remaja yang kecanduan
narkoba biasanya berawal dari rasa ingin tau yang tinggi, bagi remaja yang
lemah iman nya dan jauh dari kesadaran akan pentingnya pemahaman Islam yang
benar, akan memandang narkotika sebagai sesuatu yang sangat menarik untuk
ditelusuri lebih dalam,dijajaki,dan semakin tinggi lah rasa ingin tau nya pada
barang haram itu. Alasan lain adalah iseng,alias
coba-coba. Karena rasa ingin taunya tinggi, mereka mulai mencoba untuk
mencicipi beragam barang haram tersebut,yang katanya kalo dah dipake kita berasa terbang dan bisa berfantasi.Sungguh
kenikmatan yang menjerat!
Selain itu karena faktor intern dan ekstern, faktor
intern dari keluarga, biasanya narkotika dijadiin sebagai pelarian para remaja
yang tumbuh dalam keluarga yang gak sehat,
rusak, atau istilah keren nya "broken home",dimana orang tua
gak mampu mendidik anaknya dengan
baik, menelantarkan, dan cuma ngurusin urusan pribadi masing-masing, karena
kurangnya perhatian dari orang tua membuat anak mengalami gangguan psikologis
dimana ia ngerasa gak dipeduliin, terguncang
jiwanya, dan ia pun mencari pelampiasan nya lewat narkotika. Adapun faktor
ekstern dari lingkungan, kalau lingkungan nya rusak, maka kepribadian dan pola
pikir nya pun bakalan ikut rusak, jadi mudah terbawa sama yang namanya
narkotika,!
Sedangkan pemberantasan Narkoba di Indonesia,
saat ini kaya menegakkan ‘benang basah’, alias sulit sekali. Sebab, waktu ditemukan kasus kakap peredaran
dan jaringan narkoba, tidak lama berselang ditemukan lagi peredaran dan
jaringan narkoba yang lebih besar lagi. Anehnya, itu bukan oleh orang yang
sama, seolah-olah aparat penegak hukum berkejar-kejaran dengan jaringan narkoba
yang berbentuk ‘sel-sel’ yang senantiasa tumbuh kembali dan cepat berkembang.
Tidak ada matinya.
(Pol) Indradi Thanos, mensinyalir lebih dari 75%
peredaran narkoba di Jakarta dan sekitarnya masih dikendalikan para narapidana
penghuni tiga penjara, yaitu Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Tangerang, serta
Rumah Tahanan Salemba. (Kompas, 2/3/2008). Tangerang, serta Rumah Tahanan
Salemba.
Belum lagi, daftar
hitam aparat penegakkan hukum yang seharusnya memberantas narkoba justru
terlibat aktif sebagai pengguna narkoba. Sebut saja Brigpol Imran, anggota
Polda Sulawesi Selatan yang ditangkap membawa 500 butir pil ekstasi. Perwira
Polisi tersebut ditahan bersama dua rekannya. Selain itu, di Buol Sulawesi
Tengah, lima oknum polisi berpangkat perwira tertangkap ikut dalam pesta
shabu-shabu waduh parahnya kebangetan.
Engga cuma
itu anggota dewan yang seharusnya jadi wakil rakyat malah ikutan terlibat sama
kasus yang sam sebagai contoh anggota DPRD Ogan Ilir (OI), Pakim Khotib dan dua
rekannya, Teguh serta Lison. Mereka tertangkap tangan saat Polda Sumsel
menggeledah mereka dan ditemukan narkoba jenis sabu-sabu. kayanya kalo
kita liat fakta-fakta diatas masalah tentang narkoba bukan cuma masalah biasa
tetapi masalah yang sistematik.
Islam
Memandang Narkoba
Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap
khamr adalah haram.” (HR Ahmad dan Abu Dawud) atau untuk lebih menyakinkan
tentang keharaman narkoba bisa dilihat dalam riwayat lain nih sobat “Rasulullah
saw. Mengutuk sepuluh orang yang karena khamr: pembuatnya, pengedarnya,
peminumnya, pembawanya, pengirimnya, penuangnya, penjualnya, pemakan hasil
penjualannya, pembelinya dan pemesannya”. (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).
Islam
solusi tuntas masalah narkoba
Sobat diatas udah
disebutkan kalo masalah narkoba itu
bukan cuma masalah yang biasa tapi masalah yang tersusun jadi solusinya juga
kudu solusi yang bisa menuntaskan sampe
keakarnya nah sobat nih islam kasih solusi yang jitu pertama
meningkatkan ketakwaan individu masyarakat kepada Allah dan fahamkan kepada
mereka bahwa mengkonsumsi,mengedarkan atau memproduksi narkoba adalah
perbuatan haram yang dimurkai oleh Allah
dan pelakunya akan mendapat sanksi
dimasukan ke dalam neraka.ketakwaan dari masing-masing individu masyarakat ini
akan menjadi kontrol agar masyarakat tidak terlibat sama masalah
narkoba,mengkonsumsi,mengedarkan,atau membuatnya.
Kedua menegakkan
hukum pidana islam, Sistem pidana Islam, selain bernuansa ruhiah karena
bersumber dari Allah SWT, juga mengandung hukuman yang berat. Pengguna narkoba
dapat dipenjara sampai 15 tahun atau dikenakan denda yang besarnya diserahkan
kepada qâdhi (hakim). Jika pengguna saja dihukum berat, apalagi yang
mengedarkan atau bahkan memproduksinya; mereka bisa dijatuhi hukuman mati
sesuai dengan keputusan qâdhi (hakim) karena termasuk dalam bab ta’zîr.
Harus dihukum berat. Demikian pula semua yang
terlibat dalam pembuatan dan peredaran narkoba, termasuk para aparat yang
menyeleweng sobat muda yang segala sesuatu yang dilakukan secara kontinyu akan
memperoleh hasil yang baik,engga kaya solusi yang ditawarkan negara sekarang
bukan menuntaskan malah bikin runyem urusan di perjual belikan.
Selain itu, dalam sistem pidana Islam, hakim
yang curang dalam menjatuhkan hukuman, atau menerima suap dalam mengadili,
misalnya, diancam hukuman yang berat. Dalam sebuah hadis dinyatakan “Seorang hakim, jika memakan hadiah berarti
dia telah memakan suht (haram), dan jika menerima suap berarti dia telah
terjerumus dalam tindakan kufur” (HR Ahmad).
Untuk
remaja muslim!
Sobat muda akan kah
kita berdiam diri saja melihat generasi kita terus di kekang oleh masalah
narkoba? lantas apakah kita juga masih saja pada sistem sekuler yang sudah
terbukti gagal dalam mengatasi masalah narkoba? untuk menyelesaikan masalah ini
aja sistem ini terbukti gagal apalagi menyelesaikan masalah yang lain? Karena
itu, bukankah sudah tiba saatnya buat kita agen
of change berjuang menerapkan sistem Islam secara menyeluruh yang mengatur
individu, masyarakat dan negara dalam seluruh aspek kehidupan? Bukankah hanya
hukum Allah yang dapat menyelesaikan semua persoalan manusia? Bukankah pula
menegakkan hukum Allah adalah bukti ketakwaan kita kepada-Nya yang pasti
mendatangkan keberkahan hidup?seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Arof ayat
69 “Sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
menyiksa mereka akibat perbuatan mereka sendiri” nah sobat muda tunggu apa
lagi segera kita bergerak berjuang bersama menegakan hukum Allah agar
keberkahan melimpahi kita amin.
Walahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar