Rabu, 13 Juni 2012

Remaja Bebas narkoba

Sebagian remaja sering kali melakukan apapun buat mendapat predikat anak gaul, buat meraka yang seperti itu ogah banget kalo sampe di katain remaja yang kuper, sayangnya pemahaman mereka terhadap apa yang di sebut gaul sering kali bias, bahkan salah, kebanyakan remaja kita saat ini menganggap remaja gaul itu identik sama remaja yang selalu mengikuti trend, menyukai semua hal yang berbau korea, gaya hidup pop, sampe-sampe ada sebagian remaja yang belum di anggap gaul kalo belum pernah nyobain yang namanya Drugs atau maen ke club malem. Wah parahkan?


Di sadari atau tidak inilah realita sebagian besar remaja kita saat ini, budaya pop yang seolah sulit di pisahkan dari kehidupan mereka dan melekat kuat di kalangan mereka, membuat mereka sangat rentan dengan hal yang dapat menjerumuskan mereka pada kemaksiatan. Paling tidak saat ini sekitar 1,5 persen populasi atau 3,2 juta penduduk Indonesia adalah pengguna narkoba. Dari 3,2 juta pecandu narkoba tersebut, sekitar 56 persen atau 572 ribu orang merupakan pecandu berat yang menggunakan jarum suntik.

Ini lah bukti kalo narkoba semakin akrab dengan kehidupan kita. Jaringan peredaran barang haram ini telah merambah ke segala lini kehidupan masyarakat dengan jumlah kerugian bahkan kerusakan yang ga  sedikit. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), pengguna narkoba di Jakarta 1,5 juta orang dengan nilai transaksi perhari Rp 7 miliar. Di Indonesia, transaksi narkoba perhari mencapai Rp 19 miliar, dasyat bukan?!. Yang lebih mengejutkan, pembuatan dan peredaran narkoba bahkan bisa berlangsung aman di tempat khusus milik negara yang terisolisasi dari dunia luar, yang sejatinya pengawasan terhadap semua orang di sana berlaku sangat ketat, yaitu di rumah tahanan.

Dari laporan banyak media terungkap, petugas rutan Madaeng Surabaya bekerjasama dengan Polwiltabes Surabaya menemukan ‘pabrik’ narkoba di rutan tersebut. Dalam sebuah operasi gabungan, mereka mendapati 6,9 kilogram ganja, 168 butir ekstasi dan 1,4 kilogram sabu-sabu senilai hampir Rp 1 miliar. Di rutan itu polisi juga menyita satu kantong serbuk bahan baku ekstasi efedrin, dua alat isap, satu kertas aluminium dan botol-botol bahan kimia.

Berawal dari coba-coba

Remaja yang kecanduan narkoba biasanya berawal dari rasa ingin tau yang tinggi, bagi remaja yang lemah iman nya dan jauh dari kesadaran akan pentingnya pemahaman Islam yang benar, akan memandang narkotika sebagai sesuatu yang sangat menarik untuk ditelusuri lebih dalam,dijajaki,dan semakin tinggi lah rasa ingin tau nya pada barang haram itu. Alasan lain adalah iseng,alias coba-coba. Karena rasa ingin taunya tinggi, mereka mulai mencoba untuk mencicipi beragam barang haram tersebut,yang katanya kalo dah dipake kita berasa terbang dan bisa berfantasi.Sungguh kenikmatan yang menjerat!

Selain itu  karena faktor intern dan ekstern, faktor intern dari keluarga, biasanya narkotika dijadiin sebagai pelarian para remaja yang tumbuh dalam keluarga yang gak sehat, rusak, atau  istilah keren nya "broken home",dimana orang tua gak mampu mendidik anaknya dengan baik, menelantarkan, dan cuma ngurusin urusan pribadi masing-masing, karena kurangnya perhatian dari orang tua membuat anak mengalami gangguan psikologis dimana ia ngerasa gak dipeduliin, terguncang jiwanya, dan ia pun mencari pelampiasan nya lewat narkotika. Adapun faktor ekstern dari lingkungan, kalau lingkungan nya rusak, maka kepribadian dan pola pikir nya pun bakalan ikut rusak, jadi mudah terbawa sama yang namanya narkotika,!

Sedangkan pemberantasan Narkoba di Indonesia, saat ini kaya menegakkan ‘benang basah’, alias sulit sekali. Sebab, waktu ditemukan kasus kakap peredaran dan jaringan narkoba, tidak lama berselang ditemukan lagi peredaran dan jaringan narkoba yang lebih besar lagi. Anehnya, itu bukan oleh orang yang sama, seolah-olah aparat penegak hukum berkejar-kejaran dengan jaringan narkoba yang berbentuk ‘sel-sel’ yang senantiasa tumbuh kembali dan cepat berkembang. Tidak ada matinya.

(Pol) Indradi Thanos, mensinyalir lebih dari 75% peredaran narkoba di Jakarta dan sekitarnya masih dikendalikan para narapidana penghuni tiga penjara, yaitu Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Tangerang, serta Rumah Tahanan Salemba. (Kompas, 2/3/2008). Tangerang, serta Rumah Tahanan Salemba.

Belum lagi, daftar hitam aparat penegakkan hukum yang seharusnya memberantas narkoba justru terlibat aktif sebagai pengguna narkoba. Sebut saja Brigpol Imran, anggota Polda Sulawesi Selatan yang ditangkap membawa 500 butir pil ekstasi. Perwira Polisi tersebut ditahan bersama dua rekannya. Selain itu, di Buol Sulawesi Tengah, lima oknum polisi berpangkat perwira tertangkap ikut dalam pesta shabu-shabu waduh parahnya kebangetan.

Engga cuma itu anggota dewan yang seharusnya jadi wakil rakyat malah ikutan terlibat sama kasus yang sam sebagai contoh anggota DPRD Ogan Ilir (OI), Pakim Khotib dan dua rekannya, Teguh serta Lison. Mereka tertangkap tangan saat Polda Sumsel menggeledah mereka dan ditemukan narkoba jenis sabu-sabu. kayanya kalo kita liat fakta-fakta diatas masalah tentang narkoba bukan cuma masalah biasa tetapi masalah yang sistematik.

Islam Memandang Narkoba

Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram.” (HR Ahmad dan Abu Dawud) atau untuk lebih menyakinkan tentang keharaman narkoba bisa dilihat dalam riwayat lain nih sobat “Rasulullah saw. Mengutuk sepuluh orang yang karena khamr: pembuatnya, pengedarnya, peminumnya, pembawanya, pengirimnya, penuangnya, penjualnya, pemakan hasil penjualannya, pembelinya dan pemesannya”. (HR Ibnu Majah dan Tirmidzi).

Islam solusi tuntas masalah narkoba

Sobat diatas udah disebutkan kalo masalah narkoba itu bukan cuma masalah yang biasa tapi masalah yang tersusun jadi solusinya juga kudu solusi yang bisa menuntaskan sampe keakarnya nah sobat nih islam kasih solusi yang jitu pertama meningkatkan ketakwaan individu masyarakat kepada Allah dan fahamkan kepada mereka bahwa mengkonsumsi,mengedarkan atau memproduksi narkoba adalah perbuatan  haram yang dimurkai oleh Allah dan pelakunya akan  mendapat sanksi dimasukan ke dalam neraka.ketakwaan dari masing-masing individu masyarakat ini akan menjadi kontrol agar masyarakat tidak terlibat sama masalah narkoba,mengkonsumsi,mengedarkan,atau membuatnya.

Kedua menegakkan hukum pidana islam, Sistem pidana Islam, selain bernuansa ruhiah karena bersumber dari Allah SWT, juga mengandung hukuman yang berat. Pengguna narkoba dapat dipenjara sampai 15 tahun atau dikenakan denda yang besarnya diserahkan kepada qâdhi (hakim). Jika pengguna saja dihukum berat, apalagi yang mengedarkan atau bahkan memproduksinya; mereka bisa dijatuhi hukuman mati sesuai dengan keputusan qâdhi (hakim) karena termasuk dalam bab ta’zîr.

Harus dihukum berat. Demikian pula semua yang terlibat dalam pembuatan dan peredaran narkoba, termasuk para aparat yang menyeleweng sobat muda yang segala sesuatu yang dilakukan secara kontinyu akan memperoleh hasil yang baik,engga kaya solusi yang ditawarkan negara sekarang bukan menuntaskan malah bikin runyem urusan di perjual belikan.

Selain itu, dalam sistem pidana Islam, hakim yang curang dalam menjatuhkan hukuman, atau menerima suap dalam mengadili, misalnya, diancam hukuman yang berat. Dalam sebuah hadis dinyatakan “Seorang hakim, jika memakan hadiah berarti dia telah memakan suht (haram), dan jika menerima suap berarti dia telah terjerumus dalam tindakan kufur” (HR Ahmad).

Untuk remaja muslim!

Sobat muda akan kah kita berdiam diri saja melihat generasi kita terus di kekang oleh masalah narkoba? lantas apakah kita juga masih saja pada sistem sekuler yang sudah terbukti gagal dalam mengatasi masalah narkoba? untuk menyelesaikan masalah ini aja sistem ini terbukti gagal apalagi menyelesaikan masalah yang lain? Karena itu, bukankah sudah tiba saatnya buat kita agen of change berjuang menerapkan sistem Islam secara menyeluruh yang mengatur individu, masyarakat dan negara dalam seluruh aspek kehidupan? Bukankah hanya hukum Allah yang dapat menyelesaikan semua persoalan manusia? Bukankah pula menegakkan hukum Allah adalah bukti ketakwaan kita kepada-Nya yang pasti mendatangkan keberkahan hidup?seperti dalam firman Allah dalam surat Al-Arof ayat 69 “Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami menyiksa mereka akibat perbuatan mereka sendiri” nah sobat muda tunggu apa lagi segera kita bergerak berjuang bersama menegakan hukum Allah agar keberkahan melimpahi kita amin.

Walahu a’lam


 
 
 


 
    
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar